Tuesday, May 24, 2011

current life and real angle

Alhamdulillahirrabbilalamin, akhirnya exam terselesaikan, walaupun the last paper was a nightmare. I was confident enough about the paper, I’ve studied hard and didn’t go online for a few days but then it was a horrible, nightmare, disaster paper. All I can do is now hoping for the best result…

It has been a week since the holiday started, and my birthday had passed a few days ago. I think it was the best birthday for me so far, though I didn’t get any present, but being surrounded by my family and friends who love me was probably enough, and also my friends set up a little surprise for me. Honestly, it was the first time I blew candles on my birthday’s cake.

A few days ago, my friends which are fajri, widya, khoti, ellvhis, rhara and parents, an unknown uncle from nowhere and I went for a small trip to Melaka. We had a lot of fun during the trip, we took photographs and visited some historical places. We also got on boat and travelled along Melaka river. We also rode on a tower that had given a great view of Melaka.

The next day most of my friends were leaving KL, and my life depends on those who stay, I’m hoping that the holiday is going to be fun and a lot of surprises.

This is an info that I got from a magazine a few days ago. The real angle in our lives is actually a person who wakes us up in the morning, who yells at us when we do something wrong and more importantly the one that has given us birth.

Yes, it’s our mother.

Gw sadar bahwa ternyata ibu gw adalah malaikat yg sebenarnya buat gw. Walaupun gw
sering kena marah karna hal sepele ato kadang2 kesel kalo ibu gw terlalu mengatur hidup gw. Tapi setelah gw pikir, semua itu untuk kebaikan gw, walaupun emang kadang2 ada aja permintaannya yang aneh2, tapi sebenarnya niatnya baik. Itu kenapa orang yang harus kita sayang setelah Rasulullah SAW adalah ibu kita.

Seorang ibu sanggup berbuat apa aja untuk kebaikan anaknya, termasuk ngorbanin dirinya sendiri. Gw juga baru tau ternyata salah satu fitrahnya seorang ibu adalah membela anaknya, walaupun anaknya dalam posisi yang salah. Pantesan aja kalo anak kecil kepentok pasti yang disalahin tembok ato mejanya, padahal yang salah kan anaknya yang jalanya nyeleweng.

Yang di atas itu contoh kecil aja kalo dipikir2 banyak sebenernya. Hal yang mungkin paling bikin seorang ibu gembira dan sekaligus sedih adalah ketika anaknya mendapat beasiswa keluar negri. Mungkin ketika mendengar berita tersebut seorang ibu akan terlihat senang padahal kemungkinan besar bagi seorang ibu itu adalah sayatan di hati, karna sebenarnya yang di inginkan seorang ibu hanya keberadaan anaknya dekat dengannya. Tapi seorang ibu juga tidak tega melihat anaknya sedih karna kehilangan suatu peluang yang sangat diingini sang anak. Karena itu seorang ibu akan mendukung anaknya walaupun menyakiti hatinya sendiri.

Temen gw pernah bilang kalo hal yang paling menyayat hati seorang ibu terutama ibu muslim adalah ketika melihat anaknya meninggal dan ketika menikah ato pas ijab kabul untuk perempuan. Setelah gw pikir bener juga, karna pas ijab Kabul terlaksana, berarti si anak perempuan adalah tanggung jawab sang suami, dan mau gak mau juga si perempuan harus nurut dan ikut suaminya. Jadi si ibu harus ridha sama keputusan suami si anak, dan itu kenapa seorang ibu sangat memilih calon suami untuk anak perempuannya, karena yang seorang ibu cari adalah yang terbaik yang paling tidak bisa menjaga anaknya, waloupun sang ibu tau calon suami anaknya belum tentu bisa menjaga sebaik dirinya.

Ini Cuma renungan gw ditengah malem yang gak bisa tidur dan juga gak tau mau ngapain, kerena kebetulan keinget dan kepikiran sesuatu tentang ibu gw sendiri. Dari pada lupa mending gw tulis di blog sendiri

Love and take care of your mother before it’s too late, and spend your time with your family as long as possible.

No comments: